Cara Menghitung Saham Preferen Dengan Rumus Yang Tepat

Diposting pada

Cara Menghitung Saham Preferen Dengan Rumus – Hallo buat kalian semua akuntan  atau calon investor yang ingin informasi mengenai cara menghitung saham preferen

Tenang kami akan sajikan kepada kalian semua akuntan  atau calon investor kita akan bahas cara menghitung saham preferen

Sebelum masuk ke cara menghitung saham preferen, kita bahas dahulu apa Saham preferen? Pembagaian Saham preferen dll. Oke kita langsung saja

Saham preferen adalah bagian saham yang memiliki tambahan hak melebihi saham biasa. Kita menyebut saham preferen ini dengan sebutan lain yaitu preferred stock atau saham pilihan. 

Ada Beberapa Jenis Saham Preferen, Antara Lain:

1. Saham preferen partisipasi

Saham preferen yang membagikan dividen kepada pemegangnya; pemilik saham ini setelah menerima deviden tetap mempunyai hak untuk membagi keuntungan yang dinyatakan sebagai dividen kepada pemegang saham biasa (participating preference shares).

2. Saham preferen nonkumulatif

Saham preferen yang tidak mempunyai hak untuk mendapatkan dividen yang belum dibayarkan pada tahun-tahun yang lalu secara kumulatif (noncummulative preferred stock).

3. Karakteristik Saham Pilihan

Seperti saham biasa, cara menghitung saham preferen melalui Karakteristik Saham Pilihan yaitu  dividen saham preferen tidak dapat dikurangkan dari pajak. Satu-satunya komponen dalam perhitungan biaya modal yang membayar pendapatan yang dapat dikurangkan dari pajak adalah hutang.

Setelah mengetahui apa itu saham Preferen, pasti kalian tidak sabar lagi ingin mengetahui cara menghitung saham preferen.

Oke sebelum kita lanjut ke cara menghitung saham preferen  baik nya kalian harus tahu dulu para calon investor  jenis – jenis saham berikut:

1.Jenis Saham dari Segi Kemampuan dalam Hak Tagih atau Klaim

  • Saham Biasa (Common Stocks)
    Saham jenis ini mempunyai karakteristik yaitu bisa melakukan klaim kepemilikan pada semua penghasilan dan aktiva yang dimiliki perusahaan. Namun demikian, pemilik atau pemegang saham jenis ini hanya memiliki kewajiban yang terbatas. 

Keuntungannya adalah jika terjadi resiko terburuk misalnya perusahaan bangkrut, kerugian maksimum yang ditanggung oleh pemegang saham adalah sebesar investasi pada saham tersebut.

  • Saham Preferen (Preferred Stocks)
    Jenis saham ini didesain sebagai gabungan antara obligasi dan saham biasa. Beberapa investor menyukai jenis saham yang bisa menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga obligasi). 

Secara umum, karakteristik saham preferen sama halnya dengan saham biasa yang bisa mewakili kepemilikan ekuitas dan diterbitkan tanpa tanggal jatuh tempo yang tertulis di atas lembaran saham tersebut, dan membayar dividen. 

Pemegang saham ini juga bisa melakukan klaim atas laba dan aktiva sebelumnya, dividennya tetap selama masa berlaku dari saham, dan memiliki hak tebus dan dapat dipertukarkan (convertible) dengan saham biasa. Hal ini yang membuat saham ini mirip dengan obligasi, dan banyak diminati investor.

2. Jenis Saham dari Segi Cara Peralihannya

  • Saham Atas Unjuk (Bearer Stocks)
    Secara fisik, pada saham tersebut tidak tertulis nama pemiliknya. Hal ini bertujuan agar mudah dipindahtangankan dari satu investor satu ke investor lainnya. Banyak investor yang memiliki saham ini dengan tujuan memang untuk diperjualbelikan. 

Investor tidak perlu khawatir karena secara hukum, siapa yang memegang saham tersebut, maka dialah diakui sebagai pemiliknya dan berhak untuk ikut hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

  • Saham Atas Nama (Registered Stocks)
    Kebalikan dari saham atas unjuk, pada saham atas nama pemegang saham tertulis jelas namanya di dalam kertas saham dan cara peralihannya pun juga harus melalui prosedur tertentu.

3. Jenis Saham dari Segi Kinerja Perdagangan

  • Blue Chip Stocks
    Jenis saham ini banyak diburu investor karena berasal dari perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, sebagai petinggi di industrinya, dan memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar dividen.
  • Income Stocks
    Jenis saham ini juga mempunyai keunggulan dalam hal kemampuan membayar dividen lebih tinggi dari rata-rata dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya. Kemampuan menciptakan pendapatan yang lebih tinggi dan secara teratur membagikan dividen tunai menjadi daya tarik tersediri bagi investor.

  • Growth Stocks
    (Well-Known)
    Mirip dengan blue chip, saham jenis ini memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai petinggi di industri sejenis dan dikenal sebagai perusahaan yang mempunyai reputasi tinggi.

(Lesser-Known)
Walaupun bukan sebagai petinggi dalam industri, namun jenis saham ini tetap memiliki ciri growth stock. Biasanya merupakan saham dari perusahaan daerah dan kurang populer di kalangan emiten.

  • Speculative Stocks
    Investor dengan profil resiko high risk, bisa mencoba jenis saham ini. Saham ini berpotensi menghasilkan laba tinggi di masa depan, namun tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun.
  • Counter Cyclical Stocks
    Jenis saham ini paling stabil saat kondisi ekonomi bergejolak karena tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum. Ilustrasinya jika terjadi resesi ekonomi, maka harga saham ini tetap tinggi, di mana emitennya mampu memberikan dividen yang tinggi. Hal ini bisa terjadi sebagai akibat dari kemampuan emiten dalam memperoleh penghasilan yang tinggi pada masa resesi.

Setelah banyak mengetahui informasi mengenai saham, tolong kalian jangan sampai gagal lagi bermain saham. Kita langsung ke topik inti yaitu cara menghitung saham preferen .

Cara Menghitung Saham Preferen Sebagai Berikut:

Jika saham preferen tidak memiliki tanggal jatuh tempo yang dinyatakan, berikut adalah rumus cara menghitung saham preferen  untuk biaya komponen saham preferen :

Biaya Saham Pilihan = Dividen pada Harga / Harga yang Disukai / 1-Flotasi yang Disukai di mana Harga yang Diinginkan adalah nilai pasar saat ini dan biaya flotasi adalah biaya penjaminan untuk penerbitan dari saham preferen dinyatakan sebagai persentase.

Biasanya, cara menghitung saham preferen yang diketahui yaitu biaya saham preferen akan lebih tinggi dari pada biaya hutang karena hutang dipandang sebagai komponen biaya modal paling berisiko. 

Jika sebuah perusahaan menggunakan saham preferen sebagai sumber pembiayaan, maka untuk mengetahui cara menghitung saham preferen  itu harus mencakup biaya saham preferen dengan biaya rata-rata tertimbang formula modal.

Saham yang paling disukai dipegang oleh perusahaan lain dan bukan individu. Jika sebuah perusahaan memegang saham preferen, maka diperbolehkan untuk menyisihkan 70% dividen dari yang disukai dari perpajakan.

Jadi ini benar-benar meningkatkan pengembalian setelah pajak. untuk mengecualikan 70% dividen dari yang disukai dari perpajakan, jadi ini benar-benar meningkatkan pengembalian setelah pajak.

Nah itu lah cara menghitung saham preferen, semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *